Belajar Bahasa Jepang – Second Step
By ゆき アウレオルス on Saturday, March 15, 2014 at 2:09pm
Pembelajaran berikutnya adalah menghafal katakana dan hiragana. Di sini saya tidak akan mengulas apa yang sudah dikemukan pada dokumen pada grup ini, melainkan yang akan saya ulas adalah tips-tips yang saya gunakan untuk mempelajarinya.
Untuk yang sudah hafal, terlihat mudah, namun bagi yang belum agaknya mengerikan melihat jumlah kana yang segitu banyak. Udah banyak, ada katakana, ada hiragana pula.
Pertama-tama, hafalkan urutannya dulu. Saya asumsikan kalian sudah paham betul apa itu alfabet kan? Nah, bahasa jepang memiliki rumus a-i-u-e-o di setiap barisnya. Untuk ke bawahnya kecuali bunyi tunggal “n”, semuanya adalah terdiri atas bunyi yang dimulai dengan konsonan dan dilanjut vokal. Untuk menghafalkannya, tips yang saya pelajari adalah:
Akasata, Nahamaya, Rawan.
Sisanya adalah penggabungan dengan teng-teng, maru, atau ya-yu-yo kecil yang merupakan modifikasi dari tabel utama.
Berikutnya, masalah bentuk-bentuknya memang sulit, sehingga seperti yang saya kemukakan pada dokumen First Step yang saya buat, perlu adanya buku kotak-kotak. Latihan menulis hingga terjadi autopilot atau menulis tanpa berpikir supaya stroke order-nya benar dan perlahan-lahan kana yang mudah diingat terserap dahulu. Kemudian kelompokkan kana-kana yang mirip lalu cari perbedaannya. Jika masih sulit, asosiasikan kana itu dengan gambar, cerita, ataupun lagu yang membuat anda bisa menulis kana yang sama. Banyak kana yang terlihat mirip pada hiragana dan katakana. Misalnyaか danカ. Dengan bisa saling diasosiasikan, maka akan mempermudah anda untuk menghafal. Jangan stres karena ga bisa hafal semua dalam sehari ataupun seminggu bahkan setahun. Saya butuh proses yang sangat lama untuk bisa menghafal semuanya (malu kalo ditanya berapa lama saking lamanya). Jika merasa letih, jangan dipaksakan. Pemaksaan menghafal di saat sangat letih justru tidak akan ada yang masuk. Itu saran saja sih.
Oh ya, di sini saya akan mengulas sedikit mengenai teng-teng dan maru. Teng-teng (dakuten) itu simple-nya perubahan kana dasar menjadi bentuk versi kasar atau “medok”nya. Contoh: ka jadi ga, ha jadi ba. Sedangkan maru (handakuten) itu versi imutnya. Perubahannya hanya terjadi pada baris ha menjadi pa (jangan jadi miapah ya.. :P).
Selain itu juga akan saya ulas mengenai n. Kapan sih sebenernya pake n/m/ng?
1) N yang berdiri tunggal itu lebih terdengar sebagai ‘m’ sunyi
2) N sebelum b/p/m menjadi ‘m’
3) N sebelum g/k menjadi ‘ng’
4) N di akhir kata menjadi ‘ng’ sunyi (alias g-nya hampir tidak terdengar)
5) N sebelum huruf mati lainnya dibaca n
Sekian tips dan trik dari saya untuk pelajaran kali ini. Semoga membantu. ^_^
sumber : https://www.facebook.com/notes/ayo-sama-sama-belajar-bahasa-jepang-nihon-go-o-bengkyou-shimashou-/belajar-bahasa-jepang-second-step/601963379878962
Untuk yang sudah hafal, terlihat mudah, namun bagi yang belum agaknya mengerikan melihat jumlah kana yang segitu banyak. Udah banyak, ada katakana, ada hiragana pula.
Pertama-tama, hafalkan urutannya dulu. Saya asumsikan kalian sudah paham betul apa itu alfabet kan? Nah, bahasa jepang memiliki rumus a-i-u-e-o di setiap barisnya. Untuk ke bawahnya kecuali bunyi tunggal “n”, semuanya adalah terdiri atas bunyi yang dimulai dengan konsonan dan dilanjut vokal. Untuk menghafalkannya, tips yang saya pelajari adalah:
Akasata, Nahamaya, Rawan.
Sisanya adalah penggabungan dengan teng-teng, maru, atau ya-yu-yo kecil yang merupakan modifikasi dari tabel utama.
Berikutnya, masalah bentuk-bentuknya memang sulit, sehingga seperti yang saya kemukakan pada dokumen First Step yang saya buat, perlu adanya buku kotak-kotak. Latihan menulis hingga terjadi autopilot atau menulis tanpa berpikir supaya stroke order-nya benar dan perlahan-lahan kana yang mudah diingat terserap dahulu. Kemudian kelompokkan kana-kana yang mirip lalu cari perbedaannya. Jika masih sulit, asosiasikan kana itu dengan gambar, cerita, ataupun lagu yang membuat anda bisa menulis kana yang sama. Banyak kana yang terlihat mirip pada hiragana dan katakana. Misalnyaか danカ. Dengan bisa saling diasosiasikan, maka akan mempermudah anda untuk menghafal. Jangan stres karena ga bisa hafal semua dalam sehari ataupun seminggu bahkan setahun. Saya butuh proses yang sangat lama untuk bisa menghafal semuanya (malu kalo ditanya berapa lama saking lamanya). Jika merasa letih, jangan dipaksakan. Pemaksaan menghafal di saat sangat letih justru tidak akan ada yang masuk. Itu saran saja sih.
Oh ya, di sini saya akan mengulas sedikit mengenai teng-teng dan maru. Teng-teng (dakuten) itu simple-nya perubahan kana dasar menjadi bentuk versi kasar atau “medok”nya. Contoh: ka jadi ga, ha jadi ba. Sedangkan maru (handakuten) itu versi imutnya. Perubahannya hanya terjadi pada baris ha menjadi pa (jangan jadi miapah ya.. :P).
Selain itu juga akan saya ulas mengenai n. Kapan sih sebenernya pake n/m/ng?
1) N yang berdiri tunggal itu lebih terdengar sebagai ‘m’ sunyi
2) N sebelum b/p/m menjadi ‘m’
3) N sebelum g/k menjadi ‘ng’
4) N di akhir kata menjadi ‘ng’ sunyi (alias g-nya hampir tidak terdengar)
5) N sebelum huruf mati lainnya dibaca n
Sekian tips dan trik dari saya untuk pelajaran kali ini. Semoga membantu. ^_^
sumber : https://www.facebook.com/notes/ayo-sama-sama-belajar-bahasa-jepang-nihon-go-o-bengkyou-shimashou-/belajar-bahasa-jepang-second-step/601963379878962
Tidak ada komentar:
Posting Komentar